Di tingkat Provinsi Jateng, jumlah orang dengan AIDS (Odha) sebanyak 1.745 orang (1993-30 September 2011). Dari jumlah itu, 527 orang (terbanyak) diidap warga berusia 25-29 tahun, sedangkan 202 orang pada kisaran usia 20-24 tahun.
Atas pertimbangan itu, sosialisasi di kalangan anak muda terus dilakukan. ”Semakin dini pengetahuan diberikan, harapannya bisa membuat anak muda semakin berhati-hati,” kata Vice President Communication Aiesec Universitas Diponegoro (Undip) Aqmarina Awalianti, Sabtu (19/11), di sela-sela peluncuran Red Ribbon Alert Unilever Stop AIDS 2011 Project di Kota Semarang.
Aiesec merupakan organisasi yang mengembangkan kepemimpinan anak muda sekaligus sosialisasi kepada anak muda tingkat SMA dan perguruan tinggi mengenai HIV/AIDS sejak tahun 2006.
Menurut Aqmarina, anak muda sebenarnya telah mengetahui HIV maupun AIDS. Namun, belum semuanya memahami esensinya sehingga terkesan tak peduli. Padahal, usia muda tergolong rentan terhadap bahaya HIV/AIDS karena pengaruh pergaulan sangat besar.
Aisec Undip setiap tahun megadakan pelatihan untuk sekitar 1.000 remaja dan anak muda di Kota Semarang. ”Dengan mereka mengusai perihal HIV/AIDS dan bagaimana pencegahannya, mereka akan lebih mudah menyosialisasikan hal serupa kepada teman-teman sebayanya,” kata dia.
Sementara itu, psikolog Dwi Yanni menekankan tentang cara anak muda bergaul dengan para Odha. Odha seperti halnya orang tanpa AIDS, masih dapat menjalani peran-peran di tengah masyarakat secara normal sehingga dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan, bukan untuk dikucilkan. (UTI)
0 Response to "HIV/AIDS di Semarang Tertinggi Se-Jawa Tengah"
Posting Komentar