Jakarta, Saat dirawat di rumah sakit, tak jarang pasien
harus berhadapan dengan perawat yang galak dan tidak ramah. Menurut
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sikap itu menunjukkan
kalau perawat yang bersangkutan adalah perawat tidak berkualitas yang
ilmunya cetek.
Komunikasi yang baik dengan pasien merupakan salah
satu ilmu sekaligus keterampilan yang harus dikuasai oleh perawat masa
kini. Perawat yang tidak komunikatif hanya akan membuat pasien stres,
sehingga proses penyembuhan penyakitnya menjadi lebih lama dari
seharusnya.
"Perawat yang galak itu pasti stres karena ilmunya
cetek, pekerjaannya banyak dan gajinya tidak seberapa," kata Ketua PPNI,
Dewi Irawaty, MA, PhD usai membuka workshop internasional Focus on
Health and Health Care Service and Technologies di kampus Universitas
Indonesia (UI), Depok, Senin (16/1/2012).
Menurut Dewi yang saat
ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI, perawat
masa kini harus menguasai ilmu Terapeutic Communication atau komunikasi
terapetik. Dengan mempelajari dan mempraktikkan ilmu ini, perawat akan
mampu bicara dengan teknik tertentu sehingga pasien merasa nyaman dan
tidak stres.
Perawat-perawat masa kini umumnya sudah dibekali
ilmu tersebut, hanya saja perawat-perawat lama masih banyak yang hanya
berpendidikan setingkat SMA. Perawat-perawat lama yang tidak memperkaya
diri dengan ilmu komunikasi seperti itulah yang biasanya jadi galak dan
dengan sendirinya tidak bisa bersaing dengan perawat-perawat muda yang
jauh lebih terampil dan komunikatif.
Dewi juga mengeluhkan
banyaknya perawat yang kualitasnya dinilai masih di bawah standar.
Jumlah perawat sebesar 500 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia
sebenarnya sudah bisa dibilang berlimpah, namun yang benar-benar
memenuhi standar kualitas sebagai perawat moderen dinilainya hanya
sekitar 50-60 persen.
Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk
Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, 1 perawat di Indonesia
diperkirakan harus melayani 10.000 jiwa dan perbandingan ini dinilai
Dewi sangat tidak memadahi. Padahal di negara lain seperti Singapura,
10.000 penduduk bisa dilayani oleh belasan perawat berkualitas.
Sumber : www.detikhealth.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Perawat yang Galak Menunjukkan Kalau Ilmunya 'Cetek'"
Posting Komentar